English | Indonesia +62 271 721 946      

Ranitidine

Ranitidine

Komposisi :

Tiap tablet salut selaput mengandung:

Ranitidine 150 mg

Farmakologi :

Suatu histamin antagonis reseptor H2 menghambat kerja histamin secara kompetitif pada reseptor H2 dan mengurangi sekresi asam lambung. Ranitidine diabsorpsi 50% setelah pemberian oral. Konsentrasi puncak plasma dicapai 2-3 jam setelah pemberian dosis 150 mg. Absorpsi tidak dipengaruhi secara signifikan oleh makanan dan antasida. Waktu paruh 2½ - 3 jam pemberian oral. Ranitidine diekskresi melalui urin.

Indikasi :

- Pengobatan jangka pendek tukak usus 12 jari aktif, tukak lambung aktif, mengurangi gejala refluks esofagitis.
- Terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus 12 jari, tukak lambung.
- Pengobatan keadaan hipersekresi patologis (misal : sindroma Zollinger Ellison dan mastositosis sistemik).

Kontra Indikasi :

Penderita yang hipersensitif terhadap Ranitidine.

Efek Samping :

- Sakit kepala
- Susunan saraf pusat, jarang terjadi : malaise, pusing, mengantuk, insomnia, vertigo, agitasi, depresi, halusinasi.
- Kardiovaskular, jarang dilaporkan : aritmia seperti takikardia, bradikardia, atrioventricular block, premature ventricular beats.
- Gastrointestinal : konstipasi, diare, mual, muntah, nyeri perut, jarang dilaporkan : pankreatitis.
- Muskuloskeletal, jarang dilaporkan : artralgia dan mialgia.
- Hematologik : leukopenia, granulositopenia, trombositopenia (pada beberapa penderita). Kasus jarang terjadi seperti agranulositopenia, pansitopenia, thrombocytopenia, anemia aplastik pernah dilaporkan.
- Endokrin : ginekomastia, impoten, dan hilangnya libido pernah dilaporkan pada penderita pria.
- Kulit, jarang dilaporkan : ruam, eritema multiforme, alopesia.
- Lain-lain, kasus hipersensitivitas yang jarang ( contoh : bronkospasma, demam, eosinofilia ), anafilaksis, edema angioneurotik, sedikit peningkatan kadar dalam kreatinin serum.

Peringatan :

- Umum : pada penderita yang memberikan symptomatic response terhadap Ranitidine, tidak menghalangi timbulnya keganasan lambung.
- Karena Ranitidine diekskresi terutama melalui ginjal, dosis Ranitidine harus disesuaikan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal.
- Hati-hati pemberian pada gangguan fungsi hati karena Ranitidine, dimetabolisme di hati.
- Hindarkan pemberian pada penderita dengan riwayat porfiria akut.
- Hati-hati penggunaan pada wanita menyusui.
- Khasiat dan keamanan penggunaan pada anak-anak belum terbukti.
- Waktu penyembuhan dan efek samping pada usia lanjut tidak sama dengan penderita usia dewasa.
- Pemberian pada wanita hamil hanya jika benar-benar sangat dibutuhkan.

Aturan Pakai :

- Tukak usus 12 jari aktif: 150 mg, 2 kali sehari (pagi dan malam) atau 300 mg sekali sehari sesudah makan malam atau sebelum tidur, selama 4 - 8 minggu.
- Tukak lambung aktif: 150 mg, 2 kali sehari (pagi dan malam) selama 2 minggu.
- Terapi pemeliharaan pada penyembuhan tukak usus 12 jari dan tukak lambung. Dewasa : 150 mg malam sebelum tidur.
- Keadaan hipersekresi patologis : (Zollinger Ellison, mastositosis sistemik).
- Dewasa : 150 mg, 2 kali sehari lama pengobatan ditentukan oleh dokter berdasarkan gejala klinik yang ada. Dosis dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing penderita. Dosis hingga 6 g sehari dapat diberikan pada penyakit yang berat.
- Refluks gastro esofagitis, dewasa : 150 mg, 2 kali sehari.
- Esofagitis erosif : dewasa 150 mg, 4 kali sehari.
- Pemeliharaan dan penyembuhan esofagitis erosif, dewasa : 150 mg, 2 kali sehari.
- Dosis pada penderita gangguan fungsi ginjal ( bersihan kreatinin < 50 ml/menit ) :
- 150 mg / 24 jam. Bila perlu dosis dapat ditingkatkan secara hati-hati setiap 12 jam atau kurang tergantung kondisi penderita.
- Hemodialisis menurunkan kadar Ranitidine yang terdistribusi.

Cara Penyimpanan :

Simpan dibawah suhu 30°C

Kemasan :

Dus, 10 strip @ 10 tablet salut selaput

No Reg :

GKL 0631112017 A1